Review : Eclipse/Cutter (2016)




Identitas

Judul
Eclipse (English title), Cutter (Korean English title)
Tanggal rilis
30 Maret 2016
Durasi
103 menit
Genre
Crime, Teen, Drama 
Sutradara
Jung Hee-Sung
Negara
Korea Selatan
Distributor
Strom Pictures 





Pemeran

   ➧  Choi Tae Joon sebagai Se-Joon
   ➧  Kim Shi-Hoo sebagai Yoon-Jae
   ➧  Mun Ka-Young sebagai Eun-Young
   ➧  Jang Seo-Kyung sebagai Lee Ji-Hye
   ➧  Lee Seung-Yeon sebagai Ibu Yoon-Jae





Sinopsis

         Yoon Jae adalah siswa baru di sekolahnya. Ia mulai bergaul dengan siswa tampan yang misterius bernama Se Joon, yang diidolakan gadis-gadis di sekolahnya. Tidak butuh waktu lama, Yoon Jae dan Se Joon menjadi sahabat. Bahkan, Se Joon memberi perhatian berlebih pada Yoon Jae.
          Se Joon sendiri punya pekerjaan sambilan di suatu klub dan Yoon Jae yang mendengarnya tertarik dengan pekerjaan itu. Se Joon memutuskan untuk membawa Yoon Jae langsung ke tempat kerjanya.      Awalnya Yoon Jae ragu dengan pekerjaan itu, tapi akhirnya ia melakukannya karena pekerjaan itu terbilang mudah dan gaji yang dihasilkan pun besar. 
            Akan tetapi, suatu hari Yoon Jae akhirnya mengetahui seluk beluk pekerjaan yang dilakukannya itu. Ia pun mulai takut dan bercerita pada Se Joon. Se Joon jelas sudah tahu mengenai hal itu tetapi ia tampak tidak khawatir sama sekali.
             Masalah Se Joon dan Yoon Jae terkait pekerjaan mereka pun semakin membesar sampai membawa Eun Young, seorang gadis penggemar Se Joon di sekolah yang belakangan dekat dengan Yoon Jae, ikut menjadi korban di dalamnya.





Ulasan


         Ini debut pertama saya nonton drama Korea dan sekalinya nonton malah langsung ke genre pschology thiller, teen-criminal, dan boyslove (?)

         Well, saya masih ragu apakah film satu ini termasuk boyslove atau bukan. Ada yang bilang kalau drama ini murni tentang psikologi dan kriminalitas remaja. Tapi ada juga yang bilang kalau film ini juga bergenre boyslove mengingat banyak sekali adegan bromance yang muncul.

         Tapi apapun itu, saya tetap menganggap film ini oh-so-fucking-good.

         Yang membuat niat saya muncul untuk menonton film ini adalah ketika saya melihat video kutipan scene dari film ini di YouTube yang berjudul Se Joon x Yoon Jae , dan usai melihat video itu, saya langsung terdorong untuk menonton filmnya. Habisnya tampang Choi Tae Joon kece abis meskipun dengan potongan rambut sengaco itu dan juga ... suaranya adem banget didengar hahah.

         Intinya saya langsung ngubrak-abrik Google dan YouTube untuk cari full filmnya + subtitle Indonesianya.


         Tapi tidak ketemu, Saudara-Saudara.


         Akhirnya saya putuskan untuk ubah kata kunci. Saya cari dengan subtitle bahasa Inggris. Dan ini pun saya juga kesulitan untuk menemukannya. Tapi akhirnya saya nemu di suatu website full film Eclipse lengkap dengan subtitle Bahasa Inggris dan ternyata plus subtitle Bahasa Indonesia di bawahnya. Jeng... jeng... betapa beruntungnya saya. Pucuk dicinta ulam pun tiba.

         Di website tersebut film ini dibagi ke dalam empat bagian. Saya disuguhi pilihan untuk Download atau Watch Now. Dan saya pilih langsung nonton (yang kemudian nantinya akan saya sesali karena saya nagih sama film ini).

         Awalnya saya menduga kalau film ini bakal bercerita soal pasangan sesama jenis yang cutesweet, pertemuan dan jatuh cinta pada pandangan pertama,  hubungan romantis yang labil namun intense, dan akhir yang bahagia seperti cerita-cerita pacaran anak remaja pada umumnya. Saya berkonklusi seperti itu karena di video YouTube yang saya lihat sebelumnya digambarkan bahwa Yoon Jae itu adalah anak baru, laki-laki yang manis, dan saat perkenalannya di depan kelas, matanya dan mata Se Jun tak sengaja bertemu. Lalu mereka pulang bersama, Yoon Jae menemani Se Joon membeli gitar, makan siang. Semacam itu.

         Tapi ekspektasi saya dijungkirbalikkan. Seratus persen.
Ternyata film ini bukan mengenai romansa homoseksual. Setelah saya selesai nonton, saya langsung cari deskripsi film ini di Wikipedia, dan bahkan di situ, di bagian genre, tidak ada dicantumkan Homosexual, Gay Romance, Bromance, Boys Love, ataupun sejenisnya (tapi perhatian Se Jun terhadap Yoon Jae yang tampaknya lebih dari teman itu diakui). Namun secara keseluruhan, film ini tidak fokus pada romansa.

         Genre utama film ini adalah Teen, Drama, dan CriminalSex crime yang dilakukan oleh remaja. Kisah utamanya memfokuskan pada Yoon Jae yang butuh uang untuk pengobatan ibunya, dan melakukan pekerjaan ‘haram’ bersama Se Jun.

         Pekerjaannya simpel, dengan gaji yang lumayan, dan jelas mencurigakan. Hanya bertugas untuk merayu gadis-gadis untuk minum dan berbincang dengan mereka. Yoon Jae menyanggupinya. Ia sama sekali tidak tahu busuknya pekerjaan itu karena Se Joon selalu menyuruhnya pulang lebih awal serta langsung memberikan upahnya untuk satu hari itu.

         Sampai suatu hari ketika Se Joon absen dari part time job mereka itu, Yoon Jae harus ikut membantu menyelesaikan pekerjaan mereka sampai benar-benar finish. Dan di situ lah semuanya terbongkar. Dan semuanya mulai berantakan.


(Warning : This following part may contain spoiler.)


         Yoon Jae mulai takut. Ia bilang pekerjaannya amoral lah, tapi tetap saja melakukannya supaya memperoleh uang. Di sinilah saya merasa kalau Yoon Jae itu sangat pengecut. Jika dia berpikir itu tidak baik, dosa, salah, seharusnya dia sendiri yang langsung memutuskan untuk mengeluarkan dirinya dari pekerjaan (meski saya yakin kalau itu tidak akan gampang), tapi ayolah, dia itu laki-laki. Saya ingin sekali memutar bola mata saat dia hanya bisa protes ke Se Jun : “Tidakkah kamu merasa pekerjaan kita itu salah? Ini melanggar hukum... bla...bla...bla” tapi tetap melakukannya demi mendapat uang dengan cara yang mudah.

         Sementara Se Jun tampaknya tidak ambil pusing soal buruknya pekerjaan itu. Ia mungkin bisa dibilang memiliki gangguan kepribadian. Orang-orang di sekolah takut padanya dan menyeganinya. Meski karakternya tidak bajingan gimana-gimana banget, jika ada orang yang melakukan sesuatu yang buruk terhadap Yoon Jae, ia tidak akan segan menyiksa orang tersebut. Yah, sepertinya dia, lowkey, terobsesi parah terhadap Yoon Jae

         Se Jun juga punya ayah yang mengidap penyakit—err, stroke mungkin?—dan dia tampak tidak peduli pada ayahnya itu. Tapi beda halnya kalau kita bicara soal cara dia memperlakukan Yoon Jae. Se Jun selalu berbicara lembut, menatap ramah dan intens (dan terkadang menelanjangi, kalau menurut saya), mengajak Yoon Jae untuk makan siang semeja dengannya, memberi nomor teleponnya pada Yoon Jae, dan bahkan hampir membelikan ponsel pada Yoon Jae. Dan banyak lagi bentuk perhatian yang cukup mencolok bagi saya.

         Secara keseluruhan, plot cerita ini oke. Sangat oke malahan kalau menurut saya. Meski beberapa hal yang membuat saya sangat kesal.

         Pertama, adegan di mana Se Joon memperkosa kemudian membunuh Eun Young. Yang ada di pikiran saya langsung: Kenapa. Eun. Young. ?.

         Gadis itu benar-benar baik. Dia tidak pantas mendapat perlakuan amoral seperti itu. Dia memang penggemar Se Joon, tapi serius, karakternya sama sekali tidak seperti jalang. Dia cantik, sederhana, punya etika, perhatian, semuanya! Kalau saya cowok, I absolutely will fall for her. Saya tahu adegan pemerkosaan itu untuk mendukung plotnya yang dark, tapiiii.... SAYA GAK RELAAAA! TETAP GAK RELAAA! EUN YOUNG DIDN’T DESERVEE IT, GODDAMMIT SE JOON, YOUU FUCKKERR!!!


         *haah*


         Menyebalkan sekali. Saya yakin Se Joon tidak bermaksud untuk memperkosa Eun Young. Dibunuh lagi anjir, ck. Eun Young cuma sial aja karena ikut terseret-seret dan jadi dekat sekali dengan Yoon Jae. Apalagi adegan pertemuan Se Joon dan Yoon Jae di penjara, Se Joon bilang pada Yoon Jae bahwa dia melakukan itu karena mencium bau parfum pemberian Yoon Jae yang saat itu dipakai Eun Young ((ehm, dia kayak cemburu ga sih--)).

         Kedua, sifat pengecut Yoon Jae. Dari awal sangat terlihat kalau Yoon Jae itu nyaris tidak bisa apa-apa. Se Joon lah yang selalu membantunya. Dan ketika ia tahu semua kebusukan dibalik pekerjaan mereka, ia mengutuk pekerjaan mereka itu dengan pikiran sok suci, tapi tetap melakukan pekerjaan itu untuk mendapat uangnya. Kontradiktif sekali. Sampai di puncak konfliknya, ia bertengkar dengan Se Joon dengan berkata bahwa Se Joon keji lah, tidak berperikemanusiaan lah. Dia bilang dia ingin menyerahkan diri pada polisi dan Se Joon juga harus ikut menyerahkan diri bersamanya. 

         Se Joon jelas menolak, dan baru kali inilah dia balas memaki Yoon Jae. Saya sampai terpaku dengan adegan ini. Setelah bertengkar, Yoon Jae pergi (dia bilang dia ingin ke kantor polisi). Tapi nyatanya, setelah Se Joon dipenjara karena kasus pemerkosaan Eun Young, that asshole Yoon Jae masih hidup dengan tentram (well, secara fisik).

         Saya jadi gemas sendiri. Harusnya yang diperkosa Se Joon waktu itu adalah Yoon Jae! Sama seperti saya, banyak penonton yang yakin kalau Se Joon itu punya obsesi terhadap Yoon Jae. Jadi seharusnya itu Yoon Jae yang digarap Se Joon, bukan Eun Young. Tapi apa daya, bagian inilah yang juga medukung kesan suram dalam film. Banyak kelabilan dan kesalahan penempatan dalam bersikap yang diekspos di film ini. Sebenarnya tokoh-tokohnya "tidak bermaksud", tapi anyway kejadian. Terlanjur. Terbawa emosi. Terpaksa oleh kondisi. Begitulah.

         Oh iya, saya juga sempat berpikir kalau sebenarnya Se Joon melakukan itu (memperkosa Eun Young) supaya dia bisa masuk penjara dan bersama kembali, sejalan kembali dengan Yoon Jae yang katanya ingin menyerahkan dirinya pada polisi—which is  bullshit. Meski banyak juga penonton lain yang punya argumen berbeda, tapi itulah yang disebut perspektif masing-masing.

         Lalu hal mengesalkan ketiga, endingnya. Gantung, cantik, dan menyiksa sekali. Saya takjub sekaligus menderita dengan ending-nya. Kayak pegang mawar berduri. Tangan perih tapi mata tetap kagum. 


(End of spoiler)



Yap, jadi begitulah kurang lebih pendapat saya mengenai film ini. Maaf kalau isinya didominasi oleh curhat colongan dan kejengkelan saya. Terlepas dari semua itu, saya menikmati dijungkirbalikkan oleh film ini, lol. Jadi saya beri 9/10 untuk Eclipse.

Oiya, saya lupa menyimpan situs web tempat saya nonton film ini jadi maaf saya ga bisa nyertain URL-nya ke kalian.

Komentar

  1. Wow... Filmnya keknya kece. Btw saya juga ada recommend drama BL anak sekolahan yang unyu2 tapi natural + realistis. Judulnya crossing line coba deh tonton itu mini drama cuma ada 8 eps. Nyeritain tentang voli gitu keren deh 👍👍❣️.

    Dan...


    UKENYA UCUL PARAH UWOOOOOO 😍😍😍❤️

    Serius. Walaupun badan nya agak gede tapi wajah sama matanya ampun Miri puppy imut bangetttttt 😍😭😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Filmnya bagus memang, sayang elemen boyslove nya cuma setengah2, tapi worth it lah haha. Cuma itu, agak susah nyari full filmnya, apalagi lagi yg sub indo. Saya aja yg kepengen nonton ulang udh ga bisa lagi nemu web tempat saya nonton ntu film dulu *huee*

      Crossing the line ya? Cuma 8 episode—astoge otw saya cekidot nih wkw.

      Btw, thanks udah mampir ke blog saya :)

      Hapus
  2. Ya ampun, nyari yg part 4 nya susah. Nonton nya jadi gantung. Dimana ku harus mencari nya. Ah, aku masih penasaran.


    .

    Tolong link nya dong 😭

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer